MENIMBA ilmu di sekolah presenter tentu berbuah manis ketika ilmu yang telah didapat bisa diterapkan dengan menjadi presenter sungguhan.
Itulah yang dirasakan Elicia Kumala yang lebih dikenal dengan Panda. Panda yang sempat tiga bulan menjalani kursus di IBSC TV Presenter ini mengaku awalnya tidak tebersit keinginan ingin menjadi presenter. Dia hanya mengikuti kursus ini untuk sekadar mengisi waktu luang menjelang masuk universitas.
Menurut dia, banyak hal yang dipelajari di IBSC. Materi yang disajikan terbilang lengkap dengan pengajar yang kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. Siswa dikenalkan cara membawakan acara kuis, olahraga, talk show hingga berita, bahkan menjadi penyiar radio.
"Di sana kita terus diajak terlibat dalam simulasi suatu acara tertentu untuk membiasakan diri tampil di depan kamera," ujar lulusan London School of Public Relation ini. Selain itu siswa pun diajarkan cara berpenampilan yang menarik, termasuk penggunaan alam kosmetik yang tepat untuk menunjang penampilan.
Panda sedapat mungkin mempelajari semua materi yang diberikan dengan maksimal. Dia pun diberi tahu pihak IBSC ketika ada casting yang diselenggarakan rumah produksi. Dia mengaku sudah banyak casting yang dijalaninya. Gayung bersambut, keinginan menjadi presenter dapat dirasakan Panda ketika pada akhirnya lolos casting acara Katakan Cinta.
"Sekolah presenter bekerja sama dengan stasiun TV atau rumah produksi ini memberikan jalan bagi siswa untuk memperbanyak kenalan dan berkarier di bidang ini," katanya. Dia pun mendapat pekerjaan sebagai penyiar radio Prambors karena diberi tahu oleh salah satu pengajar yang menjadi penyiar di radio tersebut.
Lain lagi dengan presenter acara Feng Shui di salah satu televisi swasta Ovy Wu. Ovy memutuskan bergabung dengan TALK-Inc justru ketika telah menjadi presenter TV. Wanita yang juga berprofesi sebagai model ini mengaku ingin lebih lancar memandu acara dan menguasai teknis secara lebih mendalam.
Kebutuhan yang ingin dicapai Ovy ini dapat terpenuhi dengan materi pembelajaran yang disediakan TALK-Inc. Wanita berusia 25 tahun ini mendapat materi seperti ekspresi vokal, teknik bicara, dan tak luput adalah masalah penampilan. Seperti menentukan busana yang tepat pada saat membawakan acara.
Setelah empat bulan mengikuti kursus, Ovy semakin mantap berbicara di depan kamera. Suara yang dihasilkan pun lebih bulat dan lebih bertenaga, napasnya pun lebih panjang. Apa pasal? Rupanya Ovy menggunakan pernapasan diafragma.
"Teknik pernapasan ini diajarkan di TALK-Inc, selama ini saya menggunakan pernapasan dada. Otomatis suara yang keluar tidak bulat dan napas lebih pendek," kata lulusan Universitas Tarumanegara ini. Teknik pernapasan ini amat berguna baginya di samping untuk membaca naskah, tapi juga ketika melakukan voice over.
Baik Panda maupun Ovy, keduanya sepakat mengakui sekolah presenter mengajarkan siswa untuk lebih mengenal kemampuan dasar yang diperlukan dalam membawakan acara, sekaligus membuka peluang untuk berkarier di dunia ini lewat ketersediaan informasi lowongan yang diberitahukan oleh pihak sekolah. (sindo//nsa)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar