Kulit yang awet sehat hingga usia renta mustahil didapat hanya dengan perawatan kosmetik dari luar. Untuk hasil optimal, kombinasikan dengan perawatan dari dalam. Seperti apa?
Ingin tahu cara mudah menebak kesehatan seseorang? Lihat saja kulitnya! Ungkapan tersebut kiranya tak berlebihan mengingat kulit merupakan organ tubuh terbesar manusia. Hampir seluruh organ tubuh bagian dalam kita terbungkus kulit. Kondisi di dalam tubuh (termasuk pikiran) yang prima akan terpancar hingga ke batas luar tubuh, yakni kulit. Tak heran, kulit yang sehat menjadi cerminan kesehatan tubuh seseorang.
Hingga usia 30, umumnya kulit berada dalam kondisi sehat dan jarang mengalami penurunan fungsi (degeneratif). Seiring bertambahnya usia, hari demi hari kulit pun menua. Penuaan kulit merupakan suatu proses biologis kompleks yang mengenai berbagai lapisan kulit. Kulit wajah sebagai bagian yang paling sering terpapar sinar matahari paling mudah mengalami kerusakan. Selain sinar matahari, penuaan kulit juga dapat disebabkan polusi, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, tekanan atau stres, penyakit menahun, serta kerap berlama- lama di ruangan berpendingin (AC). Penuaan akibat pengaruh buruk dari luar ini disebut penuaan ekstrinsik atau lebih dikenal dengan penuaan dini.
Dermatolog dari RSUP dr Kariadi Semarang, Prasetyowati Subchan, mengungkapkan bahwa penuaan kulit dimulai sejak usia 25 tahun.Pada wanita, kondisi ini akan kian nyata di masa pre-menopause. Memasuki masa menopause, perubahan atrofi tak sebatas pada lapisan dalam rahim, dinding vagina dan saluran kencing, melainkan pada kulit secara keseluruhan.
"Atrofi kulit dapat berupa kekeringan, penipisan, dan kerutan. Paling jelas terlihat di area sekitar mata, mulut, dahi, punggung tangan, dan tungkai bawah," sebutnya.
Bagi kaum hawa yang sangat peduli dengan penampilan, kondisi tersebut dapat membawa kecemasan tersendiri. Sekalipun mereka sadar bahwa menua adalah kodrat alami setiap makhluk hidup, namun alangkah baiknya bila ada cara untuk menundanya. Ilmu kedokteran antipenuaan dini (anti aging) yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir pun menjawabnya dengan konsep perawatan anti-aging yang meyakini bahwa proses penuaan bisa diperlambat atau "diremajakan" (sebagian). Jadi jangan heran bila ada wanita usia 50-an wajahnya secerah dan sama berseri dengan wanita umur 35.
Dokter Spesialis kulit dari Jakarta Skin Center, dr Edwin Djuanda, SpKK mengungkapkan, peremajaan dibagi menjadi dua, yakni peremajaan intrinsik (dari dalam) dan ekstrinsik (dari luar). Saat ini terapi sulih hormon (TSH) sudah dikenal luas sebagai salah satu langkah peremajaan intrinsik. Memasuki usia 50 tahun ke atas, umumnya produksi hormon berkurang sehingga menyebabkan gangguan atau ketidaknyamanan, misalnya gejala semburan panas (hot flushes) pada wanita menopause. Nah, TSH tak hanya mengurangi keluhan tersebut, konon juga membantu memperbaiki fungsi organ yang mulai menurun.
"TSH terbukti aman dan tidak menyebabkan kanker. Pasalnya, manusia memang terlahir dengan banyak hormon. Jika setelah mencapai usia 45 tahun ke atas hormon yang menurun dikembalikan seperti kadar semula, maka wajar saja bila individu yang bersangkutan tampak seperti mudalagi," ungkap Edwin saat peluncuran suplemen kulit Imedeen Prime Renewal di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, lanjut Edwin, hal terpenting dari peremajaan intrinsik adalah gaya hidup sehat dan bahagia. Misalnya tidak merokok, olahraga teratur, makan makanan bergizi dan berserat, serta minum air putih sedikitnya dua liter per hari guna membantu pencernaan, pembersihan ginjal, detoksifikasi dan melembapkan kulit. Hindari juga paparan sinar matahari berlebih dan zat kimia yang berdampak trauma pada kulit.
"Jika asupan makanan dirasa kurang memenuhi unsur zat gizi yang dibutuhkan tubuh, dianjurkan minum suplemen terutama yang mengandung antioksidan seperti vitamin A, C, dan E," saran pria yang sudah 25 tahun mengonsumsi suplemen.
Aspek kesehatan jiwa juga tak boleh diabaikan. Rawatlah jiwa kita dengan senantiasa berpikir optimis, serta meluangkan waktu untuk membahagiakan diri dengan menjalankan hobi misalnya. Berhubungan seks teratur dengan pasangan sah juga dapat merangsang produksi hormon dan konon membuat seseorang lebih panjang umur.
Selain itu, guna menghindari stres, kita dianjurkan berpikir positif dan berlatih menenangkan diri, misalnya dengan yoga dan meditasi. "Hasilnya ternyata bermanfaat memperlambat penuaan," tukas Edwin.
Adapun peremajaan ekstrinsik adalah segala cara (biasanya pembedahan) untuk membuat kulit seolah lebih muda, lebih kencang, dan bebas kerutan. Hal ini bisa ditempuh melalui banyak cara seperti filler, thermage, liposuction dan facelift.
"Tindakan bedah kosmetik baru dilakukan bilamana upaya dari dalam (intrinsik) masih kurang memperbaiki penampilan. Yakinlah bahwa dengan berbagai upaya, penuaan dapat dicegah, diperlambat, bahkan dapat dikembalikan sebagian," tandasnya.
(sindo//tty)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar