KEPUTIHAN atau dalam bahasa kedokteran disebut leukore atau flour albus, adalah cairan yang keluar dari vagina secara berlebihan. Dalam keadaan normal, cairan ini tidak sampai keluar, namun belum tentu cairan yang keluar tersebut merupakan suatu penyakit.
Untuk membedakan apakah keputihan merupakan suatu penyakit atau tidak, maka yang perlu diketahui adalah apakah cairan tersebut keluar secara normal sesuai dengan siklus menstruasi atau tidak. Jika cairan yang dikeluarkan berlebih, berubah warna, berbau, dan terasa gatal, maka hal itu harus diwaspadai karena bisa berarti Anda menderita penyakit berbahaya.
Pertanyaannya kini, apakah intensitas berhubungan intim yang berlebih dapat mengakibatkan keputihan bagi seorang wanita? Mengenai hal itu, dr Indrawati, SpKK, dari Erhalogy Clinic memaparkan pandangannya.
"Keputihan itu merupakan reproduksi berlebih dari selaput lendir. Kondisi tersebut bisa berlangsung normal saat seorang wanita akan haid, wanita hamil, atau saat wanita muda tengah pubertas pun dapat menimbulkan keputihan. Tapi saat wanita sering berhubungan intim dengan pasangannya, tidak akan menimbulkan keputihan. Wanita hanya akan mengeluarkan cairan pelumas ketika dalam kondisi siap bersenggama. Cairan tersebut memang dibutuhkan saat bercinta," ucap Indrawati saat berbincang dengan okezone.
Untuk membuat vagina terhindar dari kuman dan bakteri yang bisa menimbulkan penyakit, maka cairan yang berfungsi sebagai pelumas pada saat bersenggama itu harus selalu dijaga tingkat keasaman (PH)-nya, yaitu tetap pada kisaran 3,5-4,5.
"Vagina punya tingkat PH tertentu yang tidak boleh diganggu. Sebab saat PH terlalu basa bisa timbul infeksi dan bakteri. Sementara saat PH terlalu asam maka dapat menyebabkan infeksi jamur," ungkap wanita ramah ini.
Tak hanya itu saja, Indrawati juga menyarankan untuk tidak lupa membersihkan kelamin masing-masing sebelum dan sesudah berhubungan. Karena kuman atau bakteri bisa terjadi akibat salah satu pasangan Anda tidak bersih.
Jadi mulai sekarang jagalah kebersihan vagina Anda, jika Anda tidak ingin terkena kuman atau bakteri, apalagi saat berhubungan intim dengan pasangan. (nsa-oz)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar